Sahabat, Banyak amalan yang bisa dilakukan untuk dijadikan sebagai ladang
mendapatkan ridha dari Allah. Sholat dhuha menjadi amalan sunnah
tambahan yang bisa dilakukan untuk memperoleh pahala tersebut. Tidak
hanya pahala, mengerjakan sholat dhuha ternyata juga dapat melancarkan
rezeki. Oleh sebab itu, banyak kaum mukmin yang mengerjakan amalan yang
satu ini.
Meskipun
hukumnya sunnah, namun sholat dhuha ini harus dilaksanakan pada waktu
yang tepat dengan hati yang ikhlas. Tujuannya adalah agar sholat yang
kita lakukan tersebut dapat diterima oleh Allah SWT dan dinilai sebagai
pahala.
Sebelum
melaksanakan sholat dhuha, ada baiknya kita mengetahui waktu-waktu yang
diharamkan melaksanakan sholat secara umum. Karena walaupun sholat
dhuha hukumnya sunnah, tetapi bila dilaksanakan pada waktu yang haram
bukanlah pahala yang kita dapat, malah jadi dosa.
Waktu yang di haramkan shalat dhuha.
1.
Diharamkan untuk melaksanakan sholat dhuha adalah ketika sesudah subuh
hingga matahari tersebut sekitar pukul 06.00-07.45 pagi.
2. Diharamkan untuk melakukan sholat dhuha adalah ketika memasuki dzuhur hingga tergelincirnya matahari atau pukul 11.30-12.15.
Dari
Ibnu Abbas berkata: “Datanglah orang-orang yang diridhai dan ia ridha
kepada mereka yaitu Umar, ia berkata bahwasanya Nabi shallallahu
‘alaihiwasallam melarang shalat sesudah Subuh hingga matahari bersinar,
dan sesudah Asar hingga matahari terbenam.” [HR. Bukhari].
Dari
Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha
(pada waktu yang belum begitu siang), maka ia berkata: “Ingatlah,
sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa
shalat Dhuha pada selain saat-saat seperti itu adalah lebih utama,
karena sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:“Shalatnya orang-orang yang kembali kepada Allah adalah pada
waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat
panasnya matahari”. [HR. Muslim].
Rasulullah
shallallahu ‘alaihiwasallambersbda: “Matahari terbit dengan diikuti
setan. Pada waktu mulai terbit, matahari berada dekat dengan setan, dan
ketika telah mulai meninggi berpisah darinya. Pada waktu matahari berada
tepat di tengah-tengah langit, ia kembali dekat dengan setan, dan
ketika telah zawal (condong ke arah barat) ia berpisah darinya. Pada
waktu hampir terbenam, ia dekat dengan setan, dan setelah terbenam ia
berpisah lagi darinya.” [HR. Nasa’i].
Dari
Ibnu Umar berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihiwasallam bersabda:
Apabila sinar matahari terbit maka akhirkanlah (jangan melakukan) shalat
hingga matahari tinggi. Dan apabila sinar matahari terbenam, maka
akhirkanlah (jangan melakukan) shalat hingga matahari terbenam”. [HR.
Bukhari].
Dari
Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang mengerjakan shalat Dhuha
[pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata: “Ingatlah,
sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain
saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Shalatnya
orang-orang yang kembali kepada Allah adalah pada waktu anak-anak onta
sudah bangun dari pembaringannya karena tersengat panasnya matahari”.
[HR. Muslim]
Anak-anak
onta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari
jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang
sinarnya dapat membangunkan anak onta.
Memang
shalat dhuha sangat di anjurkan oleh Rasulullah untuk melancarkan
rejeki kita. Tapi hati-hati waktu saat kita melakukan shalat dhuha.
Karena bisa saja hal itu menyebabkan dosa yang besar bagi kita.
Sahabat
medianda itulah penjelasan mengenai 2 waktu yang dilarang untuk
melaksanakan shalat dhuha.
Semoga informasi diatas bisa menjadi ilmu
bermanfaat bagi semua.Aamiin
[jokowee.com]