Heboh...!!! Sholawatan Dengan Nada Dangdut "Sakitnya Tuh Di Sini" [Ini Videonya]

Selawat merupakan salah satu cara orang muslim berdoa dan memohon berkah untuk Nabi Muhammad SAW agar tetap damai, sejahtera, aman sentosa dan selalu mendapatkan keselamatan. Tentunya hal ini harus dilakukan dgn khusyuk untuk memuliakan dan menghormati.


Tapi bagaimana kalau langgam selawat bernada lagu dangdut. Seperti dilakukan warga di Sampang, Madura. Mereka berselawat dalam rangka menyambut Hari Maulid Nabi, Rabu (21/1) lalu menggunakan langgam dangdut yg seperti nada lagu berjudul “Sakitnya Tuh di Sini”. Suasana yg tiba-tiba khusyuk seketika berubah ramai dengan beberapa warga yg berjoget mengikuti irama musik.
Acara selawat menggunakan nada dangdut ini diabadikan melalui video kemudian diunggah oleh akunShofiya Majeed ke media sosial Youtube dengan judul “Sholawat, lagu: Sakitnya Tuh Disini”.

Sebenarnya, bolehkan berselawat dengan mengubah langgam yg selama ini dipakai seperti pakai langgam dangdut. Menanggapi hal ini, Imam Besar Masjid Istiqlal, Ali Mustafa Yaqub tidak membenarkan mengubah langgam selawat. Menurutnya, lagu yang digunakan dan joget yang dilakukan warga sudah mencerminkan sikap tidak menghormati Nabi Muhammad.

“Tidak dibenarkan yang seperti itu. Dari lagunya, jogetnya itu akhirnya itu tidak menghormati kepada siapa kita berselawat. Selawat itu kan berdoa tapi kalau dengan cara seperti itu ya tidak menghormati, malah melecehkan doa,” Kata Yaqub ketika dihubungi, Kamis (17/9).

Yaqub mengatakan, berselawat harus mengikuti 5 ketentuan yg berlaku. Seperti huruf harus dibaca dengan jelas, dan panjang pendek (tajwid) yg tepat.
“Kalau panjang pendeknya (tajwid) berbeda itu sudah berbeda makna, apalagi ini kan doa,” imbuh Yaqub.

Selain itu, nada yg digunakan bukanlah lagu orang-orang fasik, tdk memaksakan diri untuk berselawat mengikuti lagu, dan harus dilakukan dgn tata krama. Menurutnya, jika selawat disesuaikan lagu akan mengubah tajwid dalam selawat itu sendiri.

“Harus pakai kaidah yg ada. Hurufnya tetap, panjang pendeknya tetap ada. Kalau yg pendek dipanjangkan itu sudah mengubah makna. Apalagi dengan joget itu sudah melecehkan, tidak ada tata krama seperti yg sudah saya sebutkan,” tandasnya.

Berikut video warga berselawat dengan langgam dangdut:


Sumber: http://www.tolongbagikan.com/2015/09/heboh-sholawatan-dengan-langgam-dangdut.html

Subscribe to receive free email updates: