Sahabat salam!
Teknologi semakin maju, era keterbukaan menjadi tantangan luar biasa khususnya untuk biduk rumah tangga. Perselingkuhan seolah menjadi hal yang lazim dijumpai, bahkan di keluarga baik-baik sekali pun. Apa yang menjadi penyebabnya?
Banyak hal yang sulit dimengerti wanita, terutama mengenai penyebab suami berpaling darinya. Sebenarnya apa sajakah faktor yang menyebabkan suami melakukan perselingkuhan? Dengan, ataupun tanpa berzina, berikut 12 ulasannya:
1. Lemah Iman
Sudah pasti inilah faktor utama perselingkuhan. Seseorang yang memiliki iman kuat, keyakinan bahwa ada Allah, malaikat, rasul, dan orang-orang beriman yang akan melihat segala yang dikerjakan, sudah pasti memiliki rasa malu dan takut untuk melakukan perselingkuhan, meskipun hanya melalui hape.
Penyebab lemah iman tentu saja ada banyak, misalnya karena melakukan ibadah ritual sebatas rutinitas dan tanpa ruh, berdzikir hanya di bibir, mendengar kajian agama hanya sebatas di telinga, serta ketidakmampuan mengendalikan nafsu.
Suami dengan iman yang kuat tentu saja menganggap segala permasalahan dalam rumah tangga dan kekurangan istrinya sebagai ujian, misalnya ketidakmapuan istri masak, beberes rumah, mengatur keuangan, bukannya malah menjadi alasan untuk berselingkuh.
2. Merasa Tidak Menang
Pria sangat senang menjadi pemenang, itulah mengapa mereka sangat senang saat timnya menang dan lemas saat kalah. Begitupun yang terjadi saat seorang istri tidak menghargai pemberiannya.
Jika ingin menyelamatkan hubungan rumah tangga, jangan takut untuk memuji atas apa yang telah dia lakukan untuk menafkahi keluarga.
“Mas hebat! Meski BBM naik tapi masih semangat bekerja untuk aku dan anak-anak…”
“Terimakasih yaa Bang, sudah bersusah payah bekerja untuk kami!”
3. Faktor lingkungan
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “Air akan menjadi panas bila ditaruh d iatas api, dan akan menjadi dingin bila ditempatkan didalam es” Pepatah ini mempunyai makna bahwa dalam kehidupan sehari-hari lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk karakter.
Lingkungan pergaulan sehari-hari juga dapat mempengaruhi seseorang. Bila suami bergaul dengan orang-orang yang pernah atau sedang berselingkuh, maka besar kemungkinan ia akan memilih jalan untuk berselingkuh bila sedang bermasalah di rumah. Karena ia berpikir, “Yang lain juga begitu kok!”
Oleh karena itu, pastikan lingkungan pergaulan suami steril dan islami. Cari tahu sahabat dekat suami di kantor, di sosial media, meskipun yaa… jangan terlalu berlebihan dalam berprasangka. Waspada boleh, suudzon jangan!
4. Kepuasan emosional
Istri yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, mengurus anak atau lainnya seringkali membuat pria merasa terabaikan. Padahal, pria sangat suka mendapat perhatian atau sentuhan agar merasa dihargai.
5. Mempercepat perceraian
Undang-undang menganggap perselingkuhan dalam rumah tangga sebagai alasan adil bagi istri untuk meminta perceraian. Itulah mengapa perselingkuhan kemudian dimanfaatkan sejumlah pasangan rumah tangga sebagai syarat pernikahan yang baru.
6. Terlalu memberi kebebasan
Sikap protektif memang sangat mengganggu. Namun, ada kalanya sikap protektif memiliki sisi baik. Sebuah hubungan butuh batasan. Sebagai istri boleh saja memberi kebebasan dan kepercayaan pada pasangan, namun jangan sampai si dia lepas kendali atas kebebasan yang diberikan.
7.Kurang komunikasi
Komunikasi menjadi hal yang sering disebut dalam dunia percintaan. Komunikasi yang baik akan menghasilkan hubungan yang baik pula. Kurangnya komunikasi bisa memicu terjadinya perselingkuhan. Apalagi untuk Anda yang sedang menjalin hubungan jarak jauh, jaga terus komunikasi ya.
8.Hubungan terasa hambar
Isilah hubungan cinta Anda dengan kejutan-kejutan kecil. Hubungan cinta yang hambar karena tak dibumbui kejutan biasanya bisa memicu terjadinya perselingkuhan. Setiap pasangan harus bisa membuat hubungan cinta mereka semakin berwarna. Hubungan yang berwarna tak akan membuat hubungan terasa monoton dan membosankan.
9. Faktor Sikap Otoriter & Posesif Berlebihan
Setiap orang tentu ingin dirinya merasa dihargai, baik itu sebagai laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, apabila dalam hubungan percintaan salah satu pihak cenderung ingin menguasai dan maunya menang sendiri, maka akan mengakibatkan terjadinya perselingkuhan karena merasa dirinya tidak lagi dihargai dan didengar, sehingga seseorang akan merasa tertekan dan mencari pelarian pada orang lain.
Terutama bagi seorang laki-laki, yang secara naluriah dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin dalam sebuah keluarga. Hati nuraninya akan cenderung berontak bila mendapatkan pasangan / istri yang dominan / otoriter dan selalu ingin menguasai pasangannya.
Memberikan perlindungan dan perhatian terhadap pasangan anda adalah baik. Namun, adakalanya tindakan tersebut dilakukan secara berlebihan. Seseorang cenderung bersikap possesive dan over protektif. Semuanya serba diatur dan apa yang dilakukannya harus dilaporkan. Banyak larangan-larangan yang akhirnya membuat tidak nyaman.
Kondisi ini meyebabkan seseorang merasa terganggu. Karena terganggu, maka pasangan anda akan mencari orang lain sebagai pengganti anda, sehingga terjadilah tindakan perselingkuhan. Oleh karena itu, hindarilah sikap posesif berlebihan.
10. Faktor Keuangan
Memiliki uang yang berlebihan bila tidak disertai dengan moralitas yang baik juga bisa menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan. Bila seseorang memiliki uang yang lebih dari cukup, semuanya yang dia mau dapat dibeli dan dimiliki, maka salah satu godaan yang paling berat adalah berselingkuh.
Apalagi kalau pasangan hidupnya tidak dapat memberikan yang terbaik, besar kemungkinan akan terjadi tindakan perselingkuhan karena merasa bahwa dengan uang semuanya bisa didapatkan dan dibeli, termasuk pasangan berselingkuh.
Pelaku selingkuh berusaha untuk membeli “cinta” dengan jalan memberikan fasilitas kemewahan kepada pasangan selingkuhnya. Bisa berupa uang maupun barang, dengan harapan pasangan selingkuhnya dapat memberikan cinta dan perhatian kepadanya.
11. Faktor Anak
Semua orang yang berumah tangga pasti menginginkan adanya kehadiran anak. Ini karena anak dapat menjadi generasi penerus keluarga. Di samping itu, anak juga dapat menjadi penghibur, karena dengan adanya kehadiran anak, maka suasana di dalam rumah menjadi lebih ramai dan tidak lagi sepi.
Ada juga sebagian orang yang beranggapan bahwa anak diharapkan akan menjadi tempat bernaung dan menjaga, merawat, serta memenuhi kebutuhan hidup mereka bila mereka sudah lanjut usia dan tidak dapat lagi bekerja dan mencari nafkah. Oleh karena itu, kehadiran seorang anak sangatlah penting dalam sebuah rumah tangga.
Faktor anak juga banyak dijadikan alasan berselingkuh. Sebagian orang memilih untuk berselingkuh dengan harapan bisa mendapatkan anak dari orang lain, karena demikian besarnya keinginan untuk mendapatkan anak.
12. Merasa Gagal Menyenangkan Istri
Saat suami bangun lebih awal dan membuatkan sarapan pagi, meski bagi wanita terlihat sepele, ia sebenarnya sedang berusaha keras menyenangkan istri. Jika tak ada respon positif dari sang istri, ia akan merasa gagal menyenangkan pasangan.
Ya! Dia merasa kalah. Merasa menjadi pecundang dan menjadi malas melakukan usaha untuk menyenangkan istrinya.
Kasih sayang yang tulus akan menghadirkan rasa syukur atas upaya apapun yang dilakukan oleh pasangan. Hadirkan perasaan yang baik untuk setiap usaha atau apapun yang suami buat untuk kita.
13. Cinta Lokasi
Intensitas pertemuan yang sering di tempat kerja, obrolan yang sering di sosialmedia, bisa menyebabkan ‘cinlok’, ini perlu diwaspadai dan dilakukan tindakan pencegahan agar tidak keterusan menjadi perselingkuhan.
Tentu saja bukan dicegah dengan melakukan ‘kekerasan’ seperti ancaman pada suami maupun ‘keributan’ yang tidak berujung, justru dengan melayani suami lebih baik lagi dan membuat kebutuhannya terpenuhi, maka insya Allah suami tidak akan lagi memiliki alasan untuk berselingkuh.
[ummi_online.com]
Teknologi semakin maju, era keterbukaan menjadi tantangan luar biasa khususnya untuk biduk rumah tangga. Perselingkuhan seolah menjadi hal yang lazim dijumpai, bahkan di keluarga baik-baik sekali pun. Apa yang menjadi penyebabnya?
Banyak hal yang sulit dimengerti wanita, terutama mengenai penyebab suami berpaling darinya. Sebenarnya apa sajakah faktor yang menyebabkan suami melakukan perselingkuhan? Dengan, ataupun tanpa berzina, berikut 12 ulasannya:
1. Lemah Iman
Sudah pasti inilah faktor utama perselingkuhan. Seseorang yang memiliki iman kuat, keyakinan bahwa ada Allah, malaikat, rasul, dan orang-orang beriman yang akan melihat segala yang dikerjakan, sudah pasti memiliki rasa malu dan takut untuk melakukan perselingkuhan, meskipun hanya melalui hape.
Penyebab lemah iman tentu saja ada banyak, misalnya karena melakukan ibadah ritual sebatas rutinitas dan tanpa ruh, berdzikir hanya di bibir, mendengar kajian agama hanya sebatas di telinga, serta ketidakmampuan mengendalikan nafsu.
Suami dengan iman yang kuat tentu saja menganggap segala permasalahan dalam rumah tangga dan kekurangan istrinya sebagai ujian, misalnya ketidakmapuan istri masak, beberes rumah, mengatur keuangan, bukannya malah menjadi alasan untuk berselingkuh.
2. Merasa Tidak Menang
Pria sangat senang menjadi pemenang, itulah mengapa mereka sangat senang saat timnya menang dan lemas saat kalah. Begitupun yang terjadi saat seorang istri tidak menghargai pemberiannya.
Jika ingin menyelamatkan hubungan rumah tangga, jangan takut untuk memuji atas apa yang telah dia lakukan untuk menafkahi keluarga.
“Mas hebat! Meski BBM naik tapi masih semangat bekerja untuk aku dan anak-anak…”
“Terimakasih yaa Bang, sudah bersusah payah bekerja untuk kami!”
3. Faktor lingkungan
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa “Air akan menjadi panas bila ditaruh d iatas api, dan akan menjadi dingin bila ditempatkan didalam es” Pepatah ini mempunyai makna bahwa dalam kehidupan sehari-hari lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam membentuk karakter.
Lingkungan pergaulan sehari-hari juga dapat mempengaruhi seseorang. Bila suami bergaul dengan orang-orang yang pernah atau sedang berselingkuh, maka besar kemungkinan ia akan memilih jalan untuk berselingkuh bila sedang bermasalah di rumah. Karena ia berpikir, “Yang lain juga begitu kok!”
Oleh karena itu, pastikan lingkungan pergaulan suami steril dan islami. Cari tahu sahabat dekat suami di kantor, di sosial media, meskipun yaa… jangan terlalu berlebihan dalam berprasangka. Waspada boleh, suudzon jangan!
4. Kepuasan emosional
Istri yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, mengurus anak atau lainnya seringkali membuat pria merasa terabaikan. Padahal, pria sangat suka mendapat perhatian atau sentuhan agar merasa dihargai.
5. Mempercepat perceraian
Undang-undang menganggap perselingkuhan dalam rumah tangga sebagai alasan adil bagi istri untuk meminta perceraian. Itulah mengapa perselingkuhan kemudian dimanfaatkan sejumlah pasangan rumah tangga sebagai syarat pernikahan yang baru.
6. Terlalu memberi kebebasan
Sikap protektif memang sangat mengganggu. Namun, ada kalanya sikap protektif memiliki sisi baik. Sebuah hubungan butuh batasan. Sebagai istri boleh saja memberi kebebasan dan kepercayaan pada pasangan, namun jangan sampai si dia lepas kendali atas kebebasan yang diberikan.
7.Kurang komunikasi
Komunikasi menjadi hal yang sering disebut dalam dunia percintaan. Komunikasi yang baik akan menghasilkan hubungan yang baik pula. Kurangnya komunikasi bisa memicu terjadinya perselingkuhan. Apalagi untuk Anda yang sedang menjalin hubungan jarak jauh, jaga terus komunikasi ya.
8.Hubungan terasa hambar
Isilah hubungan cinta Anda dengan kejutan-kejutan kecil. Hubungan cinta yang hambar karena tak dibumbui kejutan biasanya bisa memicu terjadinya perselingkuhan. Setiap pasangan harus bisa membuat hubungan cinta mereka semakin berwarna. Hubungan yang berwarna tak akan membuat hubungan terasa monoton dan membosankan.
9. Faktor Sikap Otoriter & Posesif Berlebihan
Setiap orang tentu ingin dirinya merasa dihargai, baik itu sebagai laki-laki maupun perempuan. Oleh karena itu, apabila dalam hubungan percintaan salah satu pihak cenderung ingin menguasai dan maunya menang sendiri, maka akan mengakibatkan terjadinya perselingkuhan karena merasa dirinya tidak lagi dihargai dan didengar, sehingga seseorang akan merasa tertekan dan mencari pelarian pada orang lain.
Terutama bagi seorang laki-laki, yang secara naluriah dibentuk untuk menjadi seorang pemimpin dalam sebuah keluarga. Hati nuraninya akan cenderung berontak bila mendapatkan pasangan / istri yang dominan / otoriter dan selalu ingin menguasai pasangannya.
Memberikan perlindungan dan perhatian terhadap pasangan anda adalah baik. Namun, adakalanya tindakan tersebut dilakukan secara berlebihan. Seseorang cenderung bersikap possesive dan over protektif. Semuanya serba diatur dan apa yang dilakukannya harus dilaporkan. Banyak larangan-larangan yang akhirnya membuat tidak nyaman.
Kondisi ini meyebabkan seseorang merasa terganggu. Karena terganggu, maka pasangan anda akan mencari orang lain sebagai pengganti anda, sehingga terjadilah tindakan perselingkuhan. Oleh karena itu, hindarilah sikap posesif berlebihan.
10. Faktor Keuangan
Memiliki uang yang berlebihan bila tidak disertai dengan moralitas yang baik juga bisa menjadi pemicu terjadinya perselingkuhan. Bila seseorang memiliki uang yang lebih dari cukup, semuanya yang dia mau dapat dibeli dan dimiliki, maka salah satu godaan yang paling berat adalah berselingkuh.
Apalagi kalau pasangan hidupnya tidak dapat memberikan yang terbaik, besar kemungkinan akan terjadi tindakan perselingkuhan karena merasa bahwa dengan uang semuanya bisa didapatkan dan dibeli, termasuk pasangan berselingkuh.
Pelaku selingkuh berusaha untuk membeli “cinta” dengan jalan memberikan fasilitas kemewahan kepada pasangan selingkuhnya. Bisa berupa uang maupun barang, dengan harapan pasangan selingkuhnya dapat memberikan cinta dan perhatian kepadanya.
11. Faktor Anak
Semua orang yang berumah tangga pasti menginginkan adanya kehadiran anak. Ini karena anak dapat menjadi generasi penerus keluarga. Di samping itu, anak juga dapat menjadi penghibur, karena dengan adanya kehadiran anak, maka suasana di dalam rumah menjadi lebih ramai dan tidak lagi sepi.
Ada juga sebagian orang yang beranggapan bahwa anak diharapkan akan menjadi tempat bernaung dan menjaga, merawat, serta memenuhi kebutuhan hidup mereka bila mereka sudah lanjut usia dan tidak dapat lagi bekerja dan mencari nafkah. Oleh karena itu, kehadiran seorang anak sangatlah penting dalam sebuah rumah tangga.
Faktor anak juga banyak dijadikan alasan berselingkuh. Sebagian orang memilih untuk berselingkuh dengan harapan bisa mendapatkan anak dari orang lain, karena demikian besarnya keinginan untuk mendapatkan anak.
12. Merasa Gagal Menyenangkan Istri
Saat suami bangun lebih awal dan membuatkan sarapan pagi, meski bagi wanita terlihat sepele, ia sebenarnya sedang berusaha keras menyenangkan istri. Jika tak ada respon positif dari sang istri, ia akan merasa gagal menyenangkan pasangan.
Ya! Dia merasa kalah. Merasa menjadi pecundang dan menjadi malas melakukan usaha untuk menyenangkan istrinya.
Kasih sayang yang tulus akan menghadirkan rasa syukur atas upaya apapun yang dilakukan oleh pasangan. Hadirkan perasaan yang baik untuk setiap usaha atau apapun yang suami buat untuk kita.
13. Cinta Lokasi
Intensitas pertemuan yang sering di tempat kerja, obrolan yang sering di sosialmedia, bisa menyebabkan ‘cinlok’, ini perlu diwaspadai dan dilakukan tindakan pencegahan agar tidak keterusan menjadi perselingkuhan.
Tentu saja bukan dicegah dengan melakukan ‘kekerasan’ seperti ancaman pada suami maupun ‘keributan’ yang tidak berujung, justru dengan melayani suami lebih baik lagi dan membuat kebutuhannya terpenuhi, maka insya Allah suami tidak akan lagi memiliki alasan untuk berselingkuh.
[ummi_online.com]