Sebanyak 1182 kiriman gambar memenuhi
dinding Instagram akun bernama Meykata. Gambar yang di unggah meliputi
jilbab, mukena, tas, sandal dan pakaian Muslimah. Akun tersebut milik
Meka Lailatul Fajri (17), siswi kelas tiga Madrasah Aliyah (MA)
Nahdhatul Ulama (NU) Banat Kudus. Dia mengunggah jilbab hasil karyanya
untuk dijual. Empat tahun menjalankan usahanya, kini dia mendapat hasil
satu unit motor NMAX dan mobil Honda Jazz.
Di tengah-tengah kesibukan membagi waktu antara belajar dan melayani pelanggan di home store miliknya, Meka begitu akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang usaha yang dia tekuni. Dia menceritakan, memulai usaha pada 2012, sejak masih duduk di kelas tiga Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dia membuka usaha dari uang saku sekolah yang dia sisihkan untuk membuat sejumlah kreasi jilbab di rumah.
“Usaha saya sama sekali tanpa campur tangan dari orang tua, benar-benar modal dari nol. Awalnya dulu iseng-iseng saja membuat jilbab. Saya coba tawarkan teman kelas, posting lewat Istagram. Tidak disangka ternyata banyak yang tertarik. Allhamdulilah, sekarang saya bisa membeli motor NMAX dan mobil Honda Jazz sendiri,” ungkap Meka sembari tertawa.
Menurut warga Desa Krandon RT 1 RW 3, Kecamatan Kota, Kudus, media online yang dia gunakan dalam memasarkan produk jilbab, hanya melalu Instagram. Selebihnya, dia hanya menunggu pelanggan yang datang membeli jilbab di home store yang dia beri nama Meykata Hijab. “Home store milikku tidak hanya menjual jilbab, namun ada mukena, tas, pakaian Muslim dan switer,” terangnya.
Dia menjelaskan, selain produk tas, semua produk yang ada di toko miliknya dia sendiri yang mendesain, lalu dibantu para penjahit untuk membuat. Untuk produk jilbab saat ini, yang sering laris terjual jenis daily serut dan khimar. Menurunya, jilbab tersebut simpel, tidak gerah sama sekali dan nyaman dipakai untuk kuliah maupun bepergian.
“Sebenarnya ada banyak jenis jilbab yang saya jual. Tapi untuk daily serut dan khimar baik bentuk motif maupun polos memang sering habis terjual. Kalau nama-nama jilbab saya sendiri yang memberi. Biar orang penasaran saja, seperti apa sih bentuk jilbab yang bernama daily serut dan khimar itu,” ungkapnya.
Anak keempat dari enam bersaudara ini menambahkan, dalam sebulan, dia mampu menjual sebanyak 600 pcs jilbab jenis daily serut. Untuk harga jilbab yang ditawarkan berbeda-beda. hijab daily serut seharga Rp 20 ribu per pcs dan khimar Rp 30 ribu per pcs. “Allhamdulilah, penghasilan saya berjualan jilbab dalam sebulan Rp 17 juta, itu sudah bersih,” tambahnya.
[seputarkudus.com]
Meka menunjukkan motor Yamaha NMax hasil berjualan jilbab secara online. Foto: Sutopo Ahmad |
Di tengah-tengah kesibukan membagi waktu antara belajar dan melayani pelanggan di home store miliknya, Meka begitu akrab disapa, sudi berbagi cerita kepada Seputarkudus.com tentang usaha yang dia tekuni. Dia menceritakan, memulai usaha pada 2012, sejak masih duduk di kelas tiga Madrasah Tsanawiyah (MTs). Dia membuka usaha dari uang saku sekolah yang dia sisihkan untuk membuat sejumlah kreasi jilbab di rumah.
“Usaha saya sama sekali tanpa campur tangan dari orang tua, benar-benar modal dari nol. Awalnya dulu iseng-iseng saja membuat jilbab. Saya coba tawarkan teman kelas, posting lewat Istagram. Tidak disangka ternyata banyak yang tertarik. Allhamdulilah, sekarang saya bisa membeli motor NMAX dan mobil Honda Jazz sendiri,” ungkap Meka sembari tertawa.
Menurut warga Desa Krandon RT 1 RW 3, Kecamatan Kota, Kudus, media online yang dia gunakan dalam memasarkan produk jilbab, hanya melalu Instagram. Selebihnya, dia hanya menunggu pelanggan yang datang membeli jilbab di home store yang dia beri nama Meykata Hijab. “Home store milikku tidak hanya menjual jilbab, namun ada mukena, tas, pakaian Muslim dan switer,” terangnya.
Meka menunjukkan home store Meykata Hijab, tempat dirinya memajang hasil karyanya. |
Dia menjelaskan, selain produk tas, semua produk yang ada di toko miliknya dia sendiri yang mendesain, lalu dibantu para penjahit untuk membuat. Untuk produk jilbab saat ini, yang sering laris terjual jenis daily serut dan khimar. Menurunya, jilbab tersebut simpel, tidak gerah sama sekali dan nyaman dipakai untuk kuliah maupun bepergian.
“Sebenarnya ada banyak jenis jilbab yang saya jual. Tapi untuk daily serut dan khimar baik bentuk motif maupun polos memang sering habis terjual. Kalau nama-nama jilbab saya sendiri yang memberi. Biar orang penasaran saja, seperti apa sih bentuk jilbab yang bernama daily serut dan khimar itu,” ungkapnya.
Anak keempat dari enam bersaudara ini menambahkan, dalam sebulan, dia mampu menjual sebanyak 600 pcs jilbab jenis daily serut. Untuk harga jilbab yang ditawarkan berbeda-beda. hijab daily serut seharga Rp 20 ribu per pcs dan khimar Rp 30 ribu per pcs. “Allhamdulilah, penghasilan saya berjualan jilbab dalam sebulan Rp 17 juta, itu sudah bersih,” tambahnya.
[seputarkudus.com]