Kita di ciptakan dengan segala sesuatu yang berpasang-pasangan, Sebagai contoh nyatanya yaitu manusia. Setiap
manusia pasti menginginkan hidup bersama dengan jodohnya. Membesarkan
anak-anak berdua, menjalani masa-masa menuju tua, dan berharap hanya
ajal yang sanggup memisahkan.
Mendapatkan jodoh tidak semudah cerita cinta dalam film. Ada fase menunggu yang harus dilalui dan terkadang membuat jenuh. Pertanyaan ‘kapan nikah’ menjadi momok menakutkan saat bertemu dengan orang lain.
Namun
manusia tidak kuasa menjawab, mengingat jodoh menjadi kewenangan Allah.
Tapi jangan berkecil hati, selalu ada hikmah dari setiap ujian yang
diberikan Allah atas lamanya jodoh ini. Berikut hikmah Allah belum
mempertemukan dengan jodoh.
- Ujian Naik Kelas yang lebih Tinggi
Belum
bertemu jodoh merupakan sebuah ujian. Ujian untuk menghadapi
orang-orang yang kerap bertanya mengapa belum menikah. Tidak hanya
kepada diri seseorang yang belum menikah saja, namun hal yang juga akan
dihadapi oleh orang tua dan keluarga yang lain.
Terkadang pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa menyudutkan diri dan keluarga. Padahal mereka yang bertanya tidak mengetahui bagaimana usaha mereka dan keluarganya menemukan jodoh. Mereka yang bertanya juga tidak pernah mengetahui begitu banyak doa yang sudah mereka munajatkan agar dipermudah dalam mendapatkan jodohnya.
Namun jodoh yang diharapkan tidak kunjung datang. Pasalnya penentu datangnya jodoh bukan diri sendiri, melainkan Allah SWT. Seseorang tidak akan kuasa meminta jodoh untuk datang, karena jika belum waktunya, orang yang diharapkan tidak akan datang.
Di sinilah manusia diujia untuk naik tingkat ke kelas yang lebih tinggi. Allah hanya akan menguji kaum yang disenanginya. Jika mereka bersabar, maka besar lah nikmat Allah kepadanya.
Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).
Terkadang pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa menyudutkan diri dan keluarga. Padahal mereka yang bertanya tidak mengetahui bagaimana usaha mereka dan keluarganya menemukan jodoh. Mereka yang bertanya juga tidak pernah mengetahui begitu banyak doa yang sudah mereka munajatkan agar dipermudah dalam mendapatkan jodohnya.
Namun jodoh yang diharapkan tidak kunjung datang. Pasalnya penentu datangnya jodoh bukan diri sendiri, melainkan Allah SWT. Seseorang tidak akan kuasa meminta jodoh untuk datang, karena jika belum waktunya, orang yang diharapkan tidak akan datang.
Di sinilah manusia diujia untuk naik tingkat ke kelas yang lebih tinggi. Allah hanya akan menguji kaum yang disenanginya. Jika mereka bersabar, maka besar lah nikmat Allah kepadanya.
Besarnya pahala sesuai dengan besarnya ujian dan cobaan. Sesungguhnya Allah ’Azza wa jalla bila menyenangi suatu kaum Allah menguji mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka maka baginya murka Allah. (HR. Tirmidzi).
- Diberi Waktu Untuk Memantaskan Diri
Mendapatkan
jodoh yang baik tentu menjadi harapan setiap orang. Mereka diharapkan
bisa dengan totalitas menjalani hidup dengan kita dan berlaku baik dan
setia. Namun, jodoh itu ibarat cermin. Siapa yang menjadi jodoh kita
adalah cerminan dari kita. Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah SWT dalam
Alquran yang artinya:
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26).
Jika saat ini belum didekatkan jodoh, cobalah introspeksi diri. Apakah tindakan dan perbuatan kita sudah baik atau tidak? Jika kita masih banyak menyimpang dari ajaran Allah, maka ada baiknya memperbaiki diri. Karena kabar baiknya, Allah mengizinkan kita berbenah menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga jodoh yang akan datang juga sama nilainya dengan kita.
Bisa saja Allah mendatangkan jodoh pada saat ini, namun nilai kita masih tidak cukup untuk mendatangkan jodoh yang baik, sehingga mereka yang datang adalah mereka dengan kualitas rendah.
“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang .baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26).
Jika saat ini belum didekatkan jodoh, cobalah introspeksi diri. Apakah tindakan dan perbuatan kita sudah baik atau tidak? Jika kita masih banyak menyimpang dari ajaran Allah, maka ada baiknya memperbaiki diri. Karena kabar baiknya, Allah mengizinkan kita berbenah menjadi pribadi yang lebih baik, sehingga jodoh yang akan datang juga sama nilainya dengan kita.
Bisa saja Allah mendatangkan jodoh pada saat ini, namun nilai kita masih tidak cukup untuk mendatangkan jodoh yang baik, sehingga mereka yang datang adalah mereka dengan kualitas rendah.
- Diberi Waktu Untuk Membahagiakan Orang-orang Tersayang
Seperti
diketahui, ketika sudah menikah, maka tanggungjawab lebih besar adalah
untuk suami atau istri. Perhatian kepada keluarga otomatis berkurang
ketika sudah menikah. Untuk itu, jika saat ini belum dipertemukan jodoh,
berprasangka baik saja. Mungkin ada orangtua yang masih begitu
membutuhkan kita, atau ada adik-adik yang harus diselesaikan sekolah dan
kuliahnya. Dengan begitu, menunggu tentu tidak akan menjadi waktu yang
sia-sia. Karena memberi dan membahagiakan mereka bernilai ibadah dan
sedekah.
- Apa yang diterima Saat Ini Adalah yang Terbaik Pilihan Allah
Belum
dipertemukan jodoh mungkin menjadi hal yang cukup menyakitkan. Bahkan
diantaranya sering menggerutu dengan kondisi tersebut. Namun siapa yang
paling tahu hal yang terbaik suatu barang? Tentu saja penciptanya bukan?
Sama dengan manusia, yang paling tahu hal yang terbaik dari manusia
tentu saja Allah SWT sebagai sang pencipta.
“Boleh jadi kamu rnencintai sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak menge¬tahui sedangkan Allah Maha Mengetahui” (QS. 2:216).
Sehingga jika saat ini masih belum dipertemukan jodoh, ada baiknya tetap berprasangka baik dengan Allah SWT. Dia tentu paling tahu dengan kebaikan kita dan tidak akan menyengsarakan hamba-Nya sendiri, di luar kemampuan hamba tersebut.
Bagi yang sudah dipertemukan jodoh, atau yang melihat orang lain belum berjodoh sebaiknya tidak menyudutkan. Memang, kita hanya tahu mereka belum menikah sehingga kita berhak bertanya mengapa mereka belum menikah. Kita tidak tahu mereka sedang memperjuangkan sesuatu, dan yang kita lupa jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Allah, sehingga mereka tidak kuasa mendatangkan jodohnya sendiri.
“Boleh jadi kamu rnencintai sesuatu padahal sesuatu itu amat buruk bagimu, dan boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu amat baik bagimu. Kamu tidak menge¬tahui sedangkan Allah Maha Mengetahui” (QS. 2:216).
Sehingga jika saat ini masih belum dipertemukan jodoh, ada baiknya tetap berprasangka baik dengan Allah SWT. Dia tentu paling tahu dengan kebaikan kita dan tidak akan menyengsarakan hamba-Nya sendiri, di luar kemampuan hamba tersebut.
Bagi yang sudah dipertemukan jodoh, atau yang melihat orang lain belum berjodoh sebaiknya tidak menyudutkan. Memang, kita hanya tahu mereka belum menikah sehingga kita berhak bertanya mengapa mereka belum menikah. Kita tidak tahu mereka sedang memperjuangkan sesuatu, dan yang kita lupa jodoh adalah misteri yang ditulis sendiri oleh Allah, sehingga mereka tidak kuasa mendatangkan jodohnya sendiri.
Percayalah
bahwa semua yang sedang kita jalani berdasarkan izin Allah adalah yang
terbaik untuk kita, Namun meskipun demikian jangan lupa untuk berikhtiar
akan jodoh kita.
Semoga kita mendapatkan yang terbaik... Amin
[akspediaislam]