Berbelanja
adalah hal yang lazim dilakukan siapa saja. Berbelanja umumnya
dilandasi oleh keperluan seseorang terhadap suatu barang. Bagi
kaum Hawa, berbelanja adalah kegiatan yang menyenangkan. Sebagian
perempuan, ada yang menjadikan belanja sebagai hobi, bahkan ada kasus
dimana cukup banyak perempuan yang sampai kecanduan belanja.
Bagi yang hobi berbelanja, atau yang kecanduan belanja, perilaku ini tentu jadi hal yang menguntungkan bagi para pedagang. Pedagang tidak perlu trik khusus dengan tipe pembeli seperti ini.
Bagaimana dengan para pembeli konvensional yang selalu berbelanja dengan persiapan daftar barang belanjaan yang akan dibeli?
Pengelola
swalayan tentu harus punya strategi jitu agar saat seseorang
berbelanja, justru membeli barang yang sebenarnya bukan menjadi
kebutuhan saat itu.
Bagaimana
orang bisa kebablasan berberlanja? Ini tentu tak lepas dari kemampuan
pedagang menciptakan trik agar konsumen membelanjakan uangnya untuk
membeli sebanyak mungkin barang dagangan.
Pasar swalayan
Pasar
swalayan atau umum dikenal dengan supermarket adalah sebuah toko besar
yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Pasar swalayan cukup diminati
konsumen dalam berbelanja. Disamping tempatnya yang dianggap lebih
representatif, swalan dianggap sebagai tempat berbelanja yang efektif,
karena menyediakan hampir seluruh kebutuhan konsumen.
Rata-rata
orang yang berbelanja di sebuah supermarket sering melampaui batas
perencanaan, bahkan sampai yang bersangkutan kehabisan uang. Padahal,
tujuan awal dirinya hanya sekedar ingin melihat-lihat, mencicipi, tapi
ternyata malah merembet dan akhirnya lupa diri.
Fenomena
unik semacam ini disebabkan bukan karena keteledoran dari para
pengunjung, tapi karena pengelola pasar swalayan atau supermarket punya
segudang trik cerdik yang membuat para pengunjung mau membelanjakan
uangnya.
Dirangkum
dari keluarga.com, berikut adalah beberapa cara yang kerap dijalankan
oleh para pengelola swalayan yang mampu “membius” Anda, sehingga tanpa
sadar seringkali membuat dompet Anda “menangis”.
Mengubah letak barang secara berkala
Anda
datang dengan daftar belanjaan, itulah yang paling ditakuti para
pengelola supermarket. Tapi ternyata mereka tidak kekurangan akal,
mereka merotasi letak rak-rak secara berkala , hal ini tujuannya supaya
Anda bersedia mencari letak barang yang akan Anda beli. Saat Anda
mencari barang yang akan Anda beli tentunya Anda harus melewati
barang-barang yang lain, di sinilah pikiran Anda berusaha dimanipulasi
agar Anda bersedia membeli barang-barang yang sebetulnya tidak Anda
perlukan.
Memperbesar budget Anda
Anda
datang dengan angaran belanja terbatas, misalnya Anda berencana hari ini
akan berbelanja maskimal tiga ratus ribu rupiah, namun tentu saja Anda
tidak hanya membawa uang Rp300,000,- saja, di mana pada umumnya pembeli
juga membawa ATM atau kartu kredit. Para pengelola supermarket biasanya
menerapkan harga yang tidak pas seperti misalnya Rp 12.999,- dan saat
kita melihat harga seperti ini kita akan langsung sadar bahwa harga
sebenarnya adalah Rp 13.000,-. Namun dengan banyaknya barang yang Anda
beli, secara tidak sadar ketika menjumlahkannya Anda akan membulatkannya
menjadi Rp 12.000,- dan jangan heran ketika membayar Anda terkejut
karena uang Anda tidak cukup.
Ubin ukuran 30 x 30
Boleh
percaya boleh tidak menurut sebuah riset ukuran ubin dapat memperlambat
jalan para pembeli untuk sekedar melihat kanan dan kiri. Ukuran ubin
yang ideal dan kerap dijumpai di beberapa supermarket besar rata-rata
berukuran 30×30. Ubin memang tidak secara langsung memperlambat para
pengunjung, tapi suasana bersih dan nyaman yang dirasakan membuat mereka
betah berlama-lama di dalam supermarket.
Tidak semua lorong kasir aktif
Ini juga
merupakan salah satu trik cerdik para pengelola supermarket. Sadarkah
Anda bahwa dengan jumlah kasir yang sedikit tentu akan menciptakan
antrean panjang. Biasanya pengelola supermarket memiliki pedoman bahwa
panjang antrean maksimal adalah 7 – 9 orang, jumlah antrean ini akan
membuat pengunjung merasa bahwa pusat perbelanjaan tersebut adalah pusat
perbelanjaan yang ramai. Selain itu, sambil mengantre para pengunjung
juga akan melihat-lihat etalase tepat di samping kasir, antrean ini
memperbesar kemungkinan mereka untuk membelinya.
Memajang snack di depan kasir atau di sepanjang tangga berjalan
Inilah
cara yang sering kita lihat di setiap pusat-pusat perbelanjaan, para
pengelola sengaja meletakkan barang-barang tersebut di depan kasir atau
di sepanjang tangga berbelanja dengan tujuan menggugah minat para
pengunjung untuk membelinya. Target yang sering diburu oleh para
pengelola supermarket adalah anak-anak dan balita, sebab mereka umumnya
mudah tergoda dan kemudian merengek-renggek kepada orangtuanya untuk
minta dibelikan.
Mengirim sms promo dan potongan harga besar-besaran
Beberapa
pusat perbelanjaan seakan-akan berlomba-lomba untuk bisa mengaet
pembeli sebanyak-banyakanya. Sebuah cara yang lazim dan kerap dijumpai
adalah dengn cara mengirimkan sebuah pesan singat yang memberitahukan
tentang promo harga terbaru, hingga diskon besar-besaran untuk pembelian
item tertentu. Banyak orang tidak mampu menolak godaan dengan cara
demikian.
Daftar kartu keanggotaan
Untuk
semakin memanjakan para pelanggannya, pusat-pusat perbelanjaan besar
seakan tak segan-segan memberikan potongan harga mengiurkan dengan
syarat yang bersangkutan bersedia mendaftarkan dirinya menjadi anggota.
Dengan membawa kartu anggota tersebut secara otomatis para pelanggan
memperoleh diskon hingga poin khusus yang dapat ditukar dengan berbagai
macam suvenir menarik. Yang sering tidak disadari adalah, pembeli
sebenarnya sudah ditargetkan menyiapkan anggaran khusus yang sudah pasti
akan dia habiskan di toko tersebut.
Itulah
beberapa trik yang lazim dipergunakan pengelola swalayan yang mungkin
perlu dicermati agar Anda tidak terjebak membeli barang-barang yang
sebenarnya tidak dibutuhkan. Apalagi barang-barang yang dibeli malah
mubazir, karena tidak dipakai.
Berbelanja
besar sah-sah saja dilakukan karena itu hak Anda atas uang Anda.Hanya
saja Anda harus bijak dan memastikan apakah benar barang-barang yang
akan Anda beli tersebut berguna bagi Anda dan anggota keluarga Anda.
Jika tidak, berusahalah menjadi pribadi yang tidak konsumtif, bijaklah
dengan pengeluaran Anda dan lindungi selalu keuangan Anda sehingga
keluarga Anda sejahtera.
Selamat berbelanja, jangan terlena, selamatkan juga keuangan Anda!
[akspediaislam]