Farah Nikmah Ridhallah tewas di tangan pengusaha tua burung walet, Calvin Soepargo. Pria berusia 52 tahun itu menghabisi Farah hingga tewas usai melakukan hubungan intim di apartemennya Jumat pekan lalu. Mayat Farah dibuang di kolong tol Pantai Indah Kapuk. Polisi pun membongkar boks berisi jasad Farah, ditemukan jasad Farah sudah hancur. Calvin pun beberapa hari kemudian dibekuk di apartemennya.
Anehnya dalam boks yang ditemukan polisi bukan hanya jasad Farah, tapi juga ada kertas bertuliskan arab dan nama “Mayang Farah”.
Misteri kertas itu akhirnya terungkap setelah didalami polisi.
Kertas itu mulanya ditemukan Calvin dalam tas Farah yang diobrak-abrik Calvin usai membunuh Farah di apartemen.
Calvin menemukan uang Rp 25 ribu dibungkus kertas berisi tulisan-tulisan arab yang dikiranya jimat penangkal bagi Farah. Entah mengapa lalu kertas itu diambil dan dimasukan ke dalam boks. Seolah jimat itu ingin menunjukan bahwa bagaimana pun Farah tewas akan tetap ditemukan juga.
Seperti yang dilansir pojoksatu, polisi mengungkapkan kertas bertuliskan arab itu adalah pemberian orang tuanya sebagai bentuk penjagaan agar Farah selalu terlindungi dan selamat di mana pun.
“Jadi itu surat doa. Isinya doa kepada Farah agar tetap sehat, selalu dalam kondisi baik, diberikan kepada anaknya (dari orangtua Farah) untuk selalu disimpan,” ujar Kapolsek Penjaringan Kompol Bismo Teguh di Polsek Metro Penjaringan (13/7/2016).
Namun sayang, Farah tetap harus meregang nyawa dalam kondisi yang tak diharapkan. Ia tewas usai melayani syahwat Calvin dengan bayaran Rp 4 juta. Farah menyambi menjadi pekerja seks komersial.
[wowfakta]
[wowfakta]