Film kartun
Pokemon pernah dilarang di Irak oleh Presiden Saddam Husein. Tentu saja,
pelarangan itu bukan sekedar melarang tanpa alasan. Ada cukup alasan
yang kuat, kenapa Saddam Husein bergitu keras memboikot film kartun
anak-anak tersebut.
Film buatan Jepang tersebut juga sempat
menjadi tontotan yang digandrungi anak-anak di Indonoesia. Salah satu
televisi swasta, MNC TV adalah pemegang hak siarnya.
Dalam sebuah dokumen negara yang
dirampas pasukan Amerika Serikat, ketika melakukan kudeta pada 2004
lalu, terungkap bahwa ada tindakan ‘tidak terpuji’ atau pesan negatif
yang terdapat di balik film itu.
Dokumen tersebut menyebutkan, Presiden
Saddam Husein mendapat informasi soal film tersebut dari lembaga
intelijen negara. Informasi menyebutkan, nama-nama yang dipakai dalam
film Pokemon, mengandung ajakan yang tidak bisa ditolelir.
Ternyata, kata Pokemon sendiri
mengandung arti “Aku Yahudi”. Nama Pokemon diambil dari bahasa Syriac,
atau bahasa Suryani yang jika dibahawa Indonesia kan berarti ‘Aku
Yahudi’.
Tidak hanya Pokemon saja yang memiliki
arti yang mengejutkan itu, tapi juga ada dalam karakter lainnya, seperti
Pikachu, tokoh utama dalam film Pokemon itu. Pikachu, berarti ‘Jadilah
Yahudi’.
Tokoh Charmander, yang juga memiliki arti : ‘Tuhan Itu Lemah’.
Tentu saja, arti itu sangat menyinggung
para penganut agama, terutama Islam dan Nasrani. Sebab, dalam agama
Islam, jelas disebut Allahu Akbar (Allah Maha Besar). Ddan dalam agama
Nasrani disebut Tuhan Kudus.
Alasan pencekalan itu, seperti
disebutkan dalam dokumen, bertujuan untuk mencegah masuknya
pengaruh-pengaruh Yahudi kepada anak-anak dan budaya bangsa.
Bahasa Suryani merupakan bahasa yang
umum dipakai oleh komunitas Kristen di Timur Tengah, terutama kaum
Kristen Siria di timur Turki, utara Irak, dan timur laut Suriah.
(netralitas)
[kabarsalam]